Adsense

Rabu, 29 Mei 2024

Luka Pengasuhan: Solusi Mulai dari Mana?

Solusi Mulai dari Mana?


 

 Luka pengasuhan adalah realitas yang dialami banyak orang, tetapi itu bukan akhir dari cerita. Dengan mengenali luka tersebut, membangun kesadaran diri, membentuk hubungan yang sehat, dan menerapkan pola pengasuhan yang positif, proses penyembuhan bisa dimulai. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju penyembuhan adalah kemajuan yang berarti. Anda tidak sendiri dalam perjalanan ini, dan dengan dukungan yang tepat, luka pengasuhan dapat diatasi, menciptakan masa depan yang lebih sehat dan bahagia.


Rabu, 22 Mei 2024

Disiplin dan Ketegasan Zaman Now

Disiplin positif merupakan bentuk penegakkan peraturan dengan penuh kesadaran terhadap akibat dar pelanggaran yang ditimbulkan serta bertanggung jawab atas hal tersebut sebagai bentuk sikap moral yang terpuji.

Kita pernah mendengar di sebagian negara, ada pejabat yang mengundurkan diri disebabkan menyalahi ketentuan perundangan yang terikat pada jabatannya atau sebagai tokoh publik.

Seseorang bersedekah dengan jumlah tertentu sebaga akibat dosa atau keempatan waktu beramal yang tanpa sengaja terlewatkan.

Bagaimana Alat Praktik Disiplin Positif di Sekolah? 

  • Pertama, pihak sekolah dan orangtua haruslah memeiliki pahaman yang sama dalam implementasi disiplin positif dan konsekwensinya. 
  • Kedua, di sekolah membangun Kegiatan Belajar yang tepat sesuai tumbuh kembang anak.
  • Ketiga, pendidik atau penerapan sistem pendidikan  memahami Karakteristik dan Kebutuhan Anak.
  • Keempat, peningkatkan kualitas komunikasi.
  • Kelima, membangun hubungan yang lentur. 

Disiplin Positif mengajarkan orang dewasa untuk menggunakan kebaikan dan ketegasan pada saat yang sama dan tidak bersifat menghukum atau permisif.


Alat dan Konsep Disiplin Positif Meliputi:

  1. Saling menghormati. Orang dewasa meneladankan ketegasan dengan menghormati diri dan kebutuhan kondisional mereka sendiri dan kebaikan dengan menghormati kebutuhan anak.
  2. Mengidentifikasi keyakinan di balik perilaku tersebut. Disiplin yang efektif mengenali alasan anak-anak melakukan apa yang mereka lakukan dan bekerja untuk mengubah keyakinan itu, bukan hanya mencoba mengubah perilaku.
  3. Komunikasi yang efektif dan keterampilan memecahkan masalah.
  4. Disiplin yang mengajarkan (dan tidak permisif atau punitif).
  5. Berfokus pada solusi, bukan hukuman.
  6. Pemberian dorongan (bukan pujian). Upaya pemberitahuan usaha dan perbaikan, tidak hanya sukses, dan membangun harga diri dan pemberdayaan